Sabtu siang 22 Mei nonton konser Orkes Simfoni UI. Semula berpikir yang datang pasti generasi seangkatan saya, bahkan lebih tua lagi. Apalagi tema konser kata Si Flyer tentang perjuangan. Langsung saya berpikir yang dimainkan adalah lagu-lagu perjuangan jaman kemerdekaan. Ternyata saya salah besar. Tamu-tamunya anak-anak muda dengan dandanan rapi, setengah formal, semua bergaya dan ingin kelihatan tampil cantik dan menarik. Sangat menyenangkan melihat anak-anak muda mendukung orkes yang pemainnya ternyata anak-anak muda juga.

Salah dua saya adalah saya sudah siap-siap untuk merasa bosan, jenuh, atau mengantuk. Ternyata mendengar musik yang dimainkan justru membuka mata dan telinga, dan membangunkan ide-ide di kepala. Rasa-rasa dalam hati ikut terbangun mendengar gesekan biola dan cello, tiupan terompet, klarinet, dan obo, dentuman drum, dan sesekali dentingan triangle. Mendengar kesatuan alat musik mengayunkan lagu-lagu Johannes Brahms, Cristopher Larkin, Johann Sebastian Bach, dan lainnya, saya bagai dibawa dalam suatu petualangan yang seru dan menyegarkan. Lagu The Typewriter karya Leroy Anderson dimainkan dengan unik. Suara ketikan dan denting khas dari mesin tik berpadu dengan instrumen lain membuat saya membayangkan sedang menulis diiringi oleh lagu gembira.
Saya juga baru tahu bahwa orkes punya babak-babak, sama seperti sandiwara atau teater. Para pemain datang dan pergi sesuai dengan lagu yang dimainkan. Kadang yang bermain kelompok kecil, lima orang. Lagu yang lain dimainkan oleh kelompok yang lebih besar bisa lebih dari sepuluh orang. Di tengah-tengah babak ada lima belas menit rehat. Penonton diberi waktu istirahat. Jadi yang mau ke kamar kecil atau makan minum bisa menyelesaikan urusannya tanpa mengganggu pertunjukan. Sambil menikmati pertunjukan saya perhatikan setiap orang punya peran, sekecil apapun. Walaupun hanya mendentingkan triangle atau sesekali mengayunkan genderang, semua ikut menyempurnakan lagu yang dihadirkan.
Waktu para pemain akhirnya memainkan lagu terakhir saya merasa waktu berlalu begitu cepat. Pengalaman hari ini benar-benar tidak terduga, tidak terbayangkan, bahkan agak mengejutkan bahwa ini menyenangkan. Saya pikir yang membuat hari ini bersemangat adalah melihat anak-anak muda yang terlibat dalam acara orkes. Mulai dari penerima tamu, pengatur panggung, pemain, Sang Jerigen, semua wajah-wajah muda. Di tengah-tengah mereka juga ternyata ada mahasiswa Biologi Angkatan 2020 dan 2021. Sungguh patut dibanggakan! Mereka punya hal-hal yang mereka cintai dengan serius dan sungguh-sungguh. Serasa melihat masa depan yang penuh harapan. Semoga apa yang mereka cita-citakan, semua harapan dan keinginan, bisa menemukan jalannya.
